Hikmah Luar Biasa Dibalik Kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS
Kisah Yang Begitu Apik Untuk Dirindu
Sungguh
momentum Idhul Adha memiliki ibrah yang mendalam karena mengingatkan kepada
kita semua pada kisah kekasih Allah, bapak dari semua nabi yaitu Nabi Ibrahim
AS, bukan hanya pribadinya, namun pada keluarganya, yang selalu dijunjungkan
atasnya shalawat ummat Muhammad AS. Berbagai kisahnya begitu apik untuk
dirindu, diteladani, menjadi hikmah bagi generasi selanjutnya, tak terkecuali
kita. Kisah kepasrahan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam menjalankan perintah
Allah diabadikan oleh Allah dalam Alquran, Surat As-Shaffat Ayat 99-111
Pentingnya Mendidik Anak Yang
Shaleh
Kepasrahan
Nabi Ismail 'alaihissalam telah menunjukkan betapa suksesnya Nabi Ibrahim dalam
membentuk karakter anaknya sehingga menjadi anak yang shalih. Tentu saja ini
tidak lepas dari usaha dan doa yang senantiasa beliau panjatkan, "Ya Allah
berikanlah kepadaku anak yang shalih." Lihatlah betapa tunduk dan patuhnya
Nabi Ismail kepada Ayahnya walau harus mengikhlaskan nyawanya dikorbankan demi
memastikan terwujudnya perintah Allah yang disampaikan kepada Ayahnya, Ibrahim
melalui mimpi. Tentu saja, sosok anak shalih seperti Ismail merupakan anugerah
yang tak ternilai yang Allah berikan kepada Nabi Ibrahim.
Serahkan
Anak Kita untuk Agama ALLAH
Nabi
Ibrahim telah memberikan kita keteladanan dirinya yang siap mengorbankan apa
saja demi agama Allah. Ibrahim AS bahkan ridha berpisah selamanya dengan anak
semata wayang jika dengan itu demi mendapatkan keridhaan Allah SWT. Allah
melanjutkan kisahnya di dalam Al-Qur’an:“Tatkala keduanya telah berserah diri
dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran
keduanya ).†(QS Ash-Shafaat [37] : 103)
Nabi
Ibrahim lalu membaringkan anaknya di atas pelipisnya (pada bagian wajahnya) dan
bersiap melakukan penyembelihan dan Ismail pun siap menaati perintah ayahnya.
“Hai
Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah
Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini
benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor
sembelihan yang besar.†(QS Ash-Shafaat [37] : 104:107)
Allah
menguji Nabi Ibrahim dengan perintah untuk menyembelih anaknya tercinta, dan
Nabi Ibrahim dan Ismail pun menunjukkan keteguhan, ketaatan dan kesabaran
mereka dalam menjalankan perintah itu. Lalu Allah menggantikan dengan
sembelihan besar, yakni berupa domba jantan dari Surga, yang besar berwarna
putih, bermata bagus, bertanduk serta diikat dengan rumput samurah. Wallahu
a’lam.
Demikianlah
sejarah Ibadah qurban dari Nabi Ibrahim dan Ismail yang kemudian menjadi ibadah
sunnah yang utama bagi umat Islam di hari Raya