brand_logo
Login
Bercita-cita Menjadi Ahli Surga
aksiberbagi
30-Oct-2020
Umum

Bercita-cita Menjadi Ahli Surga

Kisah Rasulullah dan Akasyah 

Rasulullah SAW adalah manusia paling istimewa, setiap akhlaknya menjadi suri tauladan bagi umat Islam sepanjang zaman. Rasulullah SAW adalah sosok yang begitu mencintai umatnya. Beliau adalah satu-satunya nabi dan rasul Allah SWT yang pada hari akhir nanti memberikan syafaat bagi umatnya yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

Ada sebuah kisah mengharukan, antara Rasulullah dengan salah satu sahabatnya yang bernama Akasyah. 

Saat Rasulullah jatuh sakit, Rasulullah meminta beberapa sahabat membawanya ke atas mimbar dan memanggil semua sahabat untuk datang ke masjid.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya aku akan pergi bertemu Allah. Sebelum pergi, aku ingin menyelesaikan segala urusan dengan manusia. Adakah aku berhutang dengan kalian? Aku ingin menyelesaikan hutang tersebut. Aku tidak ingin bertemu Allah dalam keadaan berhutang dengan manusia.”

Ketika itu semua sahabat diam dan dalam hati masing-masing berkata, “Mana ada Rasulullah berhutang dengan kita? Kamilah yang banyak berhutang dengan Rasulullah.”

Tiba-tiba, bangun seorang lelaki bernama Akasyah dan berkata, “Ya Rasulullah, aku ingin sampaikan masalah ini. Seandainya termasuk hutang maka aku minta kau selesaikan. Seandainya bukan, maka kau tak perlu berbuat apapun”

“Saat perang Uhud dulu, ketika Engkau menunggang kuda, saat Engkau memukulkan cemeti ke belakang kuda, sesungguhnya cemeti itu mengenai diriku” ujar Akasyah.

Lalu Rasulullah berkata “Sesungguhnya itu adalah hutang wahai Akasyah. Pukullah aku sebagaimana aku memukulmu.” 

“Baiklah, aku akan segera melakukannya wahai Rasulullah” ujar Akasyah dengan suara tinggi.

Sebagian sahabat berteriak memarahi Akasyah, “Sesungguhnya engkau tidak berperasaan wahai Akasyah. Bukankah Baginda sedang sakit?”


Meskipun suasana menjadi ramai, banyak diantara para sahabat yang memarahinya, Akasyah tidak menghiraukannya. Rasulullah meminta Bilal mengambil cemeti yang dulu digunakannya saat perang Uhud di rumah Fatimah. 

Setibanya cemeti, Abu Bakar menghalangi Akasyah dan memohon agar dirinya menggantikan Rasulullah. 

“Wahai Akasyah, jika engkau hendak memukul Rasulullah, pukullah aku, akulah termasuk orang yang pertama kali masuk Islam, temannya dalam suka dan duka”

“Duduklah wahai Abu Bakar, ini adalah urusanku dengan Akasyah” ujar Rasulullah.


Semakin dekat dengan Rasulullah, cucu kesayangan Rasulullah SAW, Hasan dan Husein merayu Akasyah untuk menggantikan Rasulullah.

“Wahai paman, pukullah kami. Kakek kami sedang sakit, sesungguhnya kami adalah cucu kesayangan Rasulullah, pukullah kami wahai paman.” Akasyah tetap tak menghiraukannya dan terus berjalan mendekati Rasulullah.

Sampai di tangga mimbar, Akasyah pun berkata, “Engkau di atas mimbar, sedangkan aku disini. Jika engkau mau aku pukul maka turunlah ke bawah”

Rasulullah meminta para sahabat memapahnya ke bawah dan didudukkan pada sebuah kursi. 

“Dulu waktu engkau memukulku, aku tidak memakai baju, Ya Rasulullah” tambah Akasyah

Para sahabat yang lainnya sungguh tidak tega dan tidak habis pikir dengan apa yang diutarakan oleh Akasyah.


Dalam keadaan lemah, Rasulullah membuka bajunya. Terlihat beberapa batu terikat di perut tanda Rasulullah sedang menahan lapar.

Akasyah terus menghampiri Rasulullah, sedangkan para sahabat lain bersedih dan manahan marah kepada Akasyah. Bukannya digunakan untuk memukul Rasulullah, Akasyah melemparkan cemeti tersebut dan memeluk tubuh Rasulullah seerat-eratnya.

Sambil berteriak menangis, Akasyah berkata, “Ya Rasulullah, ampunkanlah aku, maafkanlah aku, mana ada manusia yang sanggup menyakiti engkau ya Rasulullah. Sengaja aku melakukannya agar bisa merapatkan tubuhku dengan tubuhmu. Sugguh, aku tahu tubuhmu tidak akan dimakan api neraka. Dan sesungguhnya aku takut dengan api neraka.”

Rasulullah dalam keadaan sakit berkata, “Wahai sahabat-sahabatku semua, jika kalian ingin melihat ahli Syurga, maka lihatlah Akasyah.”

Semua sahabat meneteskan air mata dan bergantian memeluk Rasulullah SAW.

Betapa cintanya para sahabat kepada Rasulullah SAW, semoga kita sebagai ummatnya terus berusaha untuk mengikuti tuntunan beliau, menjalankan perintah Allah SWT, dan menjauhi segala laranganNya. Semoga kita senantiasa memiliki cita-cita yang tinggi lagi Agung seperti Akasyah, melunturkan keegoisannya, membumbungkan derajat keikhlasannya demi bertemu dan dekat dengan Rasulullah dan mengharpkan surga. Semoga kita adalah bagian dari hambaNya yang bertaqwa dan dipertemukan dengan Rasulullah di Surga. Aamiin aamiin ya Rabbal 'alamin.

Bagikan Artikel:

beranda beranda Beranda chat chat infaqu donasi donasi sedekah kontak kontak Jejak Kebaikan donasi rutin donasi rutin Akun