Sedekah Jariyah, Bangun Masjid Pelosok Indonesia Timur

Ramadhan yang mulia telah tiba, Terbayang masjid-masjid yang penuh dengan hamba-hamba Allah. Suka-cita menanti adzan Magrib untuk buka puasa bersama, dan kekhusyukan shalat tarawih di bawah naungan masjid yang nyaman. Tetapi tunggu dulu, benarkah semua umat Islam merasakan kebahagiaan yang sama?

Bahagianya, benar, namun untuk saudara kita di pelosok, kebahagiaan itu belum paripurna. Ketimpangan ekonomi di perkotaan dan perkampungan berimbas kepada minimnya fasilitas ibadah. Hidup jauh dari kemudahan yang dimiliki masyarakat perkotaan, membuat warga kampung Kas terlatih berjuang, termasuk saat mereka harus Membangun Masjid Nurul Huda Kampung Kas.

Sungguh miris sekali melihat kondisi masjid Nurul Huda di kampung Kas ini, masjid yang berdiri sejak 1997 yang di bangun oleh AMD ( Abri Masuk Desa ) hingga kini berusia 28 tahun dengan kondisinya sangat memprihatinkan sekali, untuk menuju masjid ini dari Labuan Bajo harus menempuh 10 jam perjalanan dengan medan karena berlokasi di Kampung Kas, Desa Golo Lijun, Kec Elar, Kabupaten Manggarai Timur, Pulau Flores-Nusa Tenggara Timur.

Terlihat atap masjid yang +50% atapnya telah ambruk menyisakan sebagian lain yang tinggal menunggu waktu untuk ambruk, seng atap pun sudah berkarat dan berlubang sehingga saat hujan turun warga harus berpindah mencari tempat yang tidak bocor.

Begitu pula dinding masjid yang sudah retak, dan mirisnya pintu masjid di sisi utara seakan menjadi pintu horror karena sudah rusak dan tidak dapat menutup, sehingga Ketika hujan lebat hewan ternak seperti kambing tak sengaja masuk ke dalam masjid, maka jama’ah harus menyapu kotorannya Ketika akan sholat berjama’ah.

Masjid Nurul Huda Kampung Kas ini adalah masjid satu-satunya dimakmurkan oleh 205 jama’ah (45KK) yang digunakan sholat 5 waktu berjama’ah, sholat jum’at dan juga sholat eid, namun jika harus ke masjid lainnya warga harus berjalan mengelilingi teluk 7km dengan jalanan yang jelek bukit berbatu jika hujan medan semakin sulit, jika menyebrang pun tak semua warga memiliki kapal.

Sayangnya, Masjid Nurul Huda Kampung Kas itu makin rusak karena usia. Ada rasa was was ketika shalat dan mendengar suara tiang kayu yang berkerut karena lapuk. Dan mendapati tempat shalat tergenang air  akibat atap seng yang sudah berlubang di mana-mana.

Rasa sedih pun menyeruak, saat menyaksikan dinding masjid yang perlahan runtuh. Apakah karena faktor alam, atau karena dulu pembangunannya belum sempurna? Entahlah.

Apapun alasannya, kerusakan Masjid Nurul Huda Kampung Kas menimbulkan duka mendalam.  Ikhtiar dalam iuran untuk perbaikan telah beberapa kali dilakukan. Namun, belum ada hasil untuk pembangunan Masjid Nurul Huda Kas karena untuk menghidupi keluarga inti saja mereka sering merasa kesulitan. 

Bagi warga kampung kas, kehadiran masjid kokoh di sana akan jadi satu tambahan kebahagiaan di tengah keterbatasan hidup sebagai penduduk pulau terpencil.

Akhirnya, warga hanya bisa ikhtiar dengan doa, juga mengajukan bantuan ke pihak-pihak yang bisa membantu. Kali ini, permohonan itu datang ke hadapanmu, Sahabat Berbagi!.

Mari tunjukkan, bahwa masjid ini milik umat Islam tanpa terkecuali, tak memandang di mana mereka tinggal. Semoga sedekahmu ini menjadi amal jariyah yang akan terus mengalir pahalanya untuk bekal hari penghisaban kita kelak.

Aksiberbagi – Semangat Berbagi Kebaikan Indonesia

WA Center: 0822 2059 0552