Target Infak
Infak Terkumpul
Sejak masih dalam kandungan, dengan tega Zahra (4 tahun) ditelantarkan oleh ayahnya tanpa peninggalan apapun. Nasib malang kembali menimpanya saat memasuki usia 3 tahun, sang ibu yang selama ini berjuang seorang diri sebagai buruh pabrik meninggal karena COVID-19 di bulan Juli tahun 2020. Sejak saat itu, Zahra diasuh oleh kakeknya, Pak Mashudi (55 tahun), seorang kuli bangunan.
Awalnya, Zahra adalah seorang anak kecil yang sehat tanpa suatu kurang apapun. Namun diusianya yang menginjak 2 tahun, tiba-tiba ia tak bisa bergerak dan berbicara. Seringkali secara tiba-tiba Zahra mengalami kejang-kejang. Karena tak kunjung sembuh, akhirnya Pak Mashudi membawa Zahra ke rumah sakit terdekat. Dokter mengatakan bahwa kepala Zahra terlalu sering terbentur sehingga ada cedera di area tersebut dan menyebabkan Zahra mengalami keterlambatan perkembangan umum atau Global Developmental Delay, serta epilepsi.
Saat ini Zahra hanya bisa duduk dan berbaring di atas kasurnya. Ia tak bisa berbicara maupun berjalan layaknya anak-anak lain yang seumuran. Dokter menganjurkan agar Zahra melakukan rekam otak sebelum memulai pengobatan dan terapi. Zahra juga harus meminum obat agar epilepsinya berangsur-angsur mereda, serta terus kontrol agar perkembangan syarafnya semakin membaik.
Namun apa daya, sudah 2 tahun lamanya Pak Mashudi tidak menjadi kuli bangunan lantaran harus menjaga dan merawat Zahra cucu kesayangan satu-satunya. Sudah setahun ini Zahra tidak menjalani pengobatan karena tabungan yang tersisa sudah habis untuk kebutuhan sehari-hari. Sedangkan mereka tidak memiliki jaminan kesehatan untuk berobat.
“Saya sedih, cucu saya satu-satunya bisa mengalami penyakit ini, tapi mau bagaimana lagi? Saya merasa bersalah karena tak bisa membawa Zahra berobat karena sudah tidak punya apa-apa lagi,” ucap Pak Mashudi mengiba.
Kakek yang tinggal di Kalikotes, Klaten ini hanya bisa berpasrah. Pendapatannya yang dulu bisa mencapai 2 juta perbulan, kini hanya tinggal tersisa nol rupiah karena dipakai memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pak Mashudi sangat ingin mendapatkan penghasilan meski tetap di rumah menjaga Zahra.
Sahabat berbagi, nasib malang yang dialami anak sekecil Zahra bukanlah sesuatu yang diinginkan. Segala keterbatasan yang dialami keluarganya tidak boleh membuat Zahra kehilangan kesempatan untuk normal kembali. Mari bantu Zahra berobat dengan cara:
1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”
2. Masukkan nominal donasi,
3. Pilih metode pembayaran melalui rekening BSI/BCA/BRI/MANDIRI/BNI/PERMATA atau e-wallet Gopay/LinkAja/Ovo/Dana/Shopeepay/Jenius,
4. Tuliskan nama/hamba Allah dan doa terbaik sahabat berbagi,
5. Transfer donasi dan kode unik ke nomor rekening yang tertera,
6. Donasi sukses.
Aksiberbagi – Semangat Berbagi Kebaikan Indonesia
WA Center: 0857-2526-8775
Rp. 2.000
Rp. 1.000
Rp. 1.000
Rp. 2.000
Rp. 1.000
Rp. 100.121
Rp. 50.034
Rp. 1.000
Rp. 325.000
Rp. 8.000
Rp. 10.000
Mengajak 1 orang berinfak
Mengajak 7 orang berinfak
Jadi #JembatanKebaikan sebagai fundraiser program ini.
Ya Allah Subhanahu Wa Ta'ala beri kesembuhan sehat seutuhnya umur panjang bahagia selalu آمÙيْن٠يَا رَبَّ الْعَالَمÙيْن