Target Infak
Infak Terkumpul
Ibu mana yang tidak sakit hatinya, ketika mengetahui buah hati yang dikandungnya selama 9 bulan, ternyata kesehatannya tidak seperti yang diharapkan. Namun, inilah perasaan yang dialami oleh Sinta Silvia (19). Saat memeriksakan kandungan, Ibu muda ini tak pernah mendapatkan kabar jika Septian akan memiliki kondisi sedikit berbeda.
Namun, ketika putra semata wayangnya lahir, dokter mendiagnosanya dengan sebuah penyakit kelainan anus atau Atresia Anus. Sebuah kelainan yang terjadi sejak bayi lahir. Menyebabkan lubang anus tidak terbentuk secara sempurna. Septian, bahkan tidak punya anus.
Belum ada pilihan lain, perut bayi Septian harus dibuat lubang guna untuk saluran buang kotorannya. Malang, bayi kecil yang belum tahu apa-apa tentang dunia ini. hanya bisa menangis setiap kali lubang pada perutnya tak sengaja tersentuh. Seharusnya, setelah operasi kolostomi (melubangi perut), Septian harus melakukan operasi penutupan kolostomi dan operasi untuk perbaikan anusnya.
Namun, kedua orang tua Septian, bukan berasal dari kalangan berada. Selama ini saja, BPJS belum ada. Kini, masih dalam tahap pembuatan. Ya, Ayah Septian, Pak Alfa Rizki Maulana (19) hanya buruh serabutan. Demi kesembuhan sang putra, selain mencari uang untuk makan sehari-hari, Ayah Septian ini rela bekerja keras banting tulang untuk kumpulkan ongkos berobat ke RS dan biaya obat rawat jalannya juga.
Pengobatan Septian tidak sebentar, perlu sering kontrol. Padahal, jarak dari rumah mereka di Dusun Bakan Bandung, Sumedang ke RSUD Kabupaten Sumedang, butuh waktu 1 jam menggunakan angkutan umum. Ayah Septian pun, sering kebingungan jika ia tidak dapat sepeserpun dari penghasilannya yang harian ini. Tak jarang, sampai terpaksa harus meminjam ke tetangga.
Selain pemenuhan seluruh biaya itu ada juga kebutuhan seperti pampers, sufor, kasa, tisu, kapas atau kantong stoma. Sementara setiap 1 kali kontrol saja, biaya yang dikeluarkan bisa habiskan Rp 1 juta. Jumlah uang yang bagi Ayah Septian ini berat sekali untuk dikumpulkannya.
Maka dari itu, terkadang terpaksa hanya rawat seadanya saja di rumah dan kontrolnya sampai di Puskesmas terdekat saja. Padahal, jika pengidap Atresia Ani tak kunjung mendapatkan penanganan, komplikasi penyakit serius bisa menghantui. Bahkan, luka lubang kolostomi di perut, juga bisa infeksi jika terus dibiarkan seumur hidup.
Harapan bagi kedua orang tuanya, melihat Septian sembuh dari penyakitnya. Kini, Septian membutuhkan kebaikan dari semua pihak. Maka dari itu, kami mengajak sahabat berbagi ikut berpartisipasi membantu Septian sembuh melalui donasi terbaik di AksiBerbagi.com dengan cara:
1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”
2. Masukkan nominal donasi,
3. Pilih metode pembayaran melalui rekening BSI/BCA/BRI/MANDIRI/BNI/PERMATA atau e-wallet Gopay/LinkAja/Ovo/Dana/Shopeepay/Jenius,
4. Tuliskan nama/hamba Allah dan doa terbaik sahabat berbagi,
5. Transfer donasi dan kode unik ke nomor rekening yang tertera,
6. Donasi sukses.
Aksiberbagi – Semangat Berbagi Kebaikan Indonesia
WA Center: 0857-2526-8775
Jadi #JembatanKebaikan sebagai fundraiser program ini.