Target Infak
Infak Terkumpul
Nyaris tak ada keceriaan di masa kecil Ilham Putra Wijaya. Usianya baru 10 tahun namun hanya bisa terbaring tak berdaya. Anak seorang driver ojol ini tengah berjuang melawan kanker darah atau leukimia yang mengancam nyawanya.
“Pa, sakit banget di leher, sampai kapan ya pa? Ilham pengen sekolah dan ngegambar lagi. Supaya bisa sukses dan ngebahagiaan bapa dan ibu.” - Ilham (10 Tahun)
Begitulah kata-kata yang sering diucapkan Ilham kepada orang tuanya. Itu pun ia sampaikan dengan suara yang terbata-bata. Sembar menahan sakit kanker darah yang kini sudah membuat wajahnya membengkak.
Ilham dan orang tuanya tak menyangka, benjolan di leher itu akan menjadi mimpi buruk bagi mereka. Terutama pada saat Ilham divonis mengidap kanker darah (leukimia). Seketika hati ibu dan ayahnya hancur dan sangat terpukul.
Padahal Ilham adalah murid berprestasi di SD Mutiara. Seharusnya ia sedang duduk di bangku kelas 4 SD, belajar dan bercanda bersama teman-temannya. Namun nasib Ilham berbeda. Ia belum bisa melanjutkan prestasinya itu karena penyakit berbahaya. Dulu ia mencatatkan nama sebagai juara lomba menggambar dan selalu ranking 1 di kelas.
Pak Deden (37 Tahun), ayah dari Ilham melakukan berbagai cara agar anaknya sembuh. Ia pun meminjam sepeda motor kepada saudara untuk dipakai menjadi driver ojol. Sebelumnya motor milik Pak Deden sudah dijual untuk untuk membiayai pengobatan Ilham.
Pernah juga ia berjualan telur asin di pinggir jalan. Tapi ini semua belum cukup. Dengan penghasilan yang amat minim, cuma 45 ribu per hari sulit bagi Pak Deden mencukupi semua biaya pengobatan. Belum lagi ia harus membeli bensin dan makanan sehari-hari anak serta istri.
Saat ini ayahnya makin tak tenang saat narik ojol. Pikiran selalu terlintas sang buah hati yang kondisinya makin memburuk dari hari ke hari dan sedang dirawat di RS Al-Ihsan Kabupaten Bandung.
Hingga akhirnya Pak Deden menempelkan tulisan "Mohon doanya untuk kesembuhan anak saya yang terkena kanker” di helmnya agar penumpang bisa mendoakan anaknya agar segera sembuh. Selain berikhtiar, Pak Deden juga tak pernah melewatkan sholat 5 waktu. Ia berharap ada kesembuhan dan keajaiban untuk anaknya. Ia pun sudah tak tahu harus meminta tolong ke siapa lagi.
Sahabat Berbagi, bisa bertahan hidup dengan makan nasi saja sudah sangat bersyukur. Sekarang anak Pak Deden mengidap penyakit mematikan dan harus segera jalani sederet pengobatan serta terapi! Biayanya pun tak murah. Mencapai ratusan juta rupiah. Kedua orangtuanya benar-benar tak sanggup jika berjuang sendirian.
Mari berikan sedekah terbaikmu untuk kesembuhan Ilham hanya di Aksiberbagi.com dengan cara:
1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”
2. Masukkan nominal donasi,
3. Pilih metode pembayaran melalui rekening BSI/BCA/BRI/MANDIRI/BNI/PERMATA atau e-wallet Gopay/LinkAja/Ovo/Dana/Shopeepay/Jenius,
4. Tuliskan nama/hamba Allah dan doa terbaik sahabat berbagi,
5. Transfer donasi dan kode unik ke nomor rekening yang tertera,
6. Donasi sukses.
Aksiberbagi – Semangat Berbagi Kebaikan Indonesia
WA Center: 0857-2526-8775
Rp. 50.176
Jadi #JembatanKebaikan sebagai fundraiser program ini.
Semoga segera lekas sehat