Berjuang melawan kanker di usia remaja harus dihadapi oleh Ginanjar (18 tahun) yang masih duduk di bangku kelas 3 SMA. Alami kanker kelenjar getah bening, Ginanjar harus jalani kehidupan bersama benjolan menyakitkan di lehernya.

Benjolan itu muncul pertengahan tahun 2019, karena keterbatasan pengetahuan orang tua Ginanjar mengira sebagai bisul biasa sehingga ibunya hanya membalur benjolan itu dengan bawang putih. Semakin lama benjolan itu semakin membesar, dan pada akhir tahun 2020 memutuskan untuk pergi ke klinik terdekat. Namun ketika diperiksakan hingga diketahui bahwa itu adalah kanker kelenjar getah bening yang akrab di sebut limfoma, benjolan tersebut terlanjur terinfeksi. Akhirnya Ginanjar harus di rujuk ke Rumah Sakit AMC Bandung untuk mendapatkan penanganan yang lebih serius.

Menurut dokter rumah sakit, benjolan ini harus ditindak sesegera mungkin dan harus segera dioperasi. Pada tanggal 21 Desember 2021, dokter memberikan informasi mengenai jadwal untuk tindakan operasi melalui whastapp. Karena keterbatasan biaya untuk membeli kuota, maka informasi itu tidak tersampaikan kepada Ginanjar dan Ginanjar pun harus menunggu jadwal berikutnya. Meski ingin anaknya segera dioperasi, sang ibu dipaksa bersabar oleh keadaan. Beliau hanya bisa memohon pada Tuhan agar biaya operasi dapat segera terkumpul. Karena jika tidak segera ditangani, sel kanker di tubuhnya akan terus menyebar hingga dapat mengancam nyawa.

Saat ini Ginanjar dan keluarganya tinggal di rumah saudaranya di Daerah Cinunuk, Kabupaten Bandung. Dulu keluarga ginanjar tinggal di rumah kontrakan, namun semenjak ayah ginanjar di PHK tahun 2020 terpaksa mereka tinggal dan numpang di rumah saudaranya.

Dulu untuk bertahan hidup mereka mengandalkan dari pekerjaan ayahnya yang sebagai buruh pabrik, karena sudah tua dan adanya pandemi covid-19 maka pada tahun 2020 ayahnya pun di PHK dan sekarang pekerjaan ayah Ginanjar hanya sebagai buruh harian lepas yang penghasilannya tak menentu. Sedangkan Ibu Ginanjar membuka warung kecil-kecilan di rumah saudara yang ia tumpangi, “jangankan untuk biaya berobat untuk biaya makan sehari-hari saja kadang kurang, apalagi kalau bapaknya tidak ada panggilan untuk bekerja saya selalu was-was mau makan apa besok” ucap bu Laela (Ibu dari Ginanjar)

Satu-satunya harapan Ginanjar adalah ingin segera sembuh dan ingin segera mendapat kerja ketika lulus sekolah nanti, agar ia bisa membantu ekonomi keluarganya dan membanggakan orangtuanya. Dan Ibu Laela pun berharap warung yang ia buka dapat mejadi penopang kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya dimasa yang akan datang.

Mendengar perjuangan serta semangat kerja Ibu Laela yang tak luntur dan  untuk mewujudkan impian Ginajar yang ingin segera sembuh dari penyakit yang dideritanya, kami ingin mengajak Sahabat untuk memberikan santunan untuk keperluan berobat Ginanjar dan modal usaha bagi Ibu Laela. Tak sulit, Sahabat hanya perlu berdonasi, mari siapkan sedekah terbaikmu dengan cara:

1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”
2. Masukkan nominal donasi,
3. Pilih metode pembayaran melalui rekening BSI/BCA/BRI/MANDIRI/BNI/PERMATA atau e-wallet Gopay/LinkAja/Ovo/Dana/Shopeepay/Jenius,
4. Tuliskan nama/hamba Allah dan doa terbaik sahabat berbagi,
5. Transfer donasi dan kode unik ke nomor rekening yang tertera,
6. Donasi sukses.

Aksiberbagi – Semangat Berbagi Kebaikan Indonesia
WA Center: 0857-2526-8775