Legalitas Lembaga
Akta Notsris :
Nama: Yayasan Aksi Berbagi
Nomor: 771
Tanggal: 29 Juni 2020
Nama Notaris: Fera Puspitasari, S.H., M.Kn
Nomor Induk Berusaha (NIB):
1309230047886
Izin PUB
934/HUK-PS/2021
Izin DINSOS Kota Surakarta :
460/2306/ORSOS/2021
Pengesahan Menteri Kehakiman & HAM:
AHU-0031116.AH.01.12.Tahun 2021 Tanggal 29 September 2021
Alamat
Jl. Tentara Pelajar No 39, RT 005 RW 027, Guwosari, Kel Jebres, Kec Jebres, Kota Surakarta. 57126
Jl. Tirtosumirat II No 4, Kampung Bumi, Kec Laweyan, Kota Surakarta. 57149
Terima kasih karena sudah berbagi kebaikan hari ini melalui Askiberbagi.com. Banyak orang yang akan merasakan kebaikan dari donasi yang kamu bagikan. Terima kasih telah menjadi bagian dari #SahabatBerbagi.
Kamu telah menjadi bagian dari sekian banyak sahabat berbagi hari ini melalui Askiberbagi.com. Jangan lupa berbuat baik lagi esok hari.
Program terdanai
Orang baik bergabung
24 Feb 2025
Guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa. Di mana pengabdianya mencerdaskan anak bangsa tanpa pamrih tulus dari hati untuk memajukan kualitas anak bangsa.
Seperti halnya sosok Pak Joko yang mengabdikan dirinya membangun sekolah untuk anak-anak yang tidak mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan di daerahnya. Bermula dari niat dan tekad kuat, dibuka sekolah di ruang tamu rumah kakaknya, dengan jumlah siswa 5 orang dan 1 guru pengajar dengan gaji seadanya. Pak joko membiayai sekolahnya dengan bekerja sebagai seorang illustrator. Meskipun dengan keterbatasan fisik yang dideritanya sejak lahir, semangat mencerdaskan anak bangsa tak luntur dari benaknya.
Alhamdulillah setelah 3 tahun, siswa bertambah menjadi 34 orang dan guru yang bertambah juga dengan gaji yang seadanya. Akan tetapi, para guru tak patah semangat untuk tetap berkontribusi mencerdaskan anak bangsa.
Hal memprihatinkan juga dialami oleh guru sekaligus pengasuh SLB Tuna Ganda Bina Sejahtera yang tiap harinya beliau harus mendidik dan merawat para penyandang tuna ganda dengan latar belakang berbeda beda. Penghasilan tiap bulan yang diterima sangat jauh dari UMR. Mereka hanya menerima kurang lebih 300-400 ribu tiap bulannya. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan anak panti sekaligus dirinya sendiri, mereka harus membuka usaha kecil-kecilan dengan pendapatan tak tentu.
Begitu juga dengan para guru honorer di pelosok nusantara. Adanya pandemi virus korona menyerang juga ke sektor pendidikan sehingga mereka dirumahkan. Selama masa pandemi, survei juga menunjukkan bahwa penghasilan guru honorer kurang lebih Rp1,1 juta per bulan.
Dari riset tersebut, guru honorer mengaku dengan upah sebesar itu merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti halnya membeli bahan pangan dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Beban guru honorer bertambah seiring dengan tuntutan untuk membeli kuota internet tambahan sebagai syarat untuk mengajar secara online. Meski begitu mereka tak patah asa untuk memaksimalkan diri tetap mendidik anak bangsa.
Dengan jasa yang begitu besar, bagaimana bisa seorang Guru masih harus kesusahan untuk memenuhi kebutuhanya? Apakah ini sesuai dengan jasa yang diberikan untuk anak bangsa?
Maka dari itu, bersama aksiberbagi.com menginisasi program untuk mengapresiasi para guru honorer agar semakin bersemangat untuk bergerak dan berjuang demi kemajuan pendidikan di Indonesia. Mari siapkan apresiasi terbaikmu untuk muliakan para guru honorer khususnya di pelosok Nusantara.
Via GoPay
Rp 1.000
Via Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Rp 50.283
Via Bank Central Asia (BCA)
Rp 25.536
Belum ada fundraiser
Semangat bapak ibu guru kami yang amat mulia???